Selasa, 11 Mei 2010

FENOMENA GEOGRAFI BENTUK BUMI DITINJAU DAR KARL POPER & TOMAS KHUN

FENOMENA GEOGRAFI
BENTUK BUMI
DAN KARL POPPER


A. PENDAHULUAN
Sebelum abad ke- 15, pada saat itu manusia beranggapan bahwa bumi ini datar, hal ini di dukung oleh Samuel Birley Rowbotham (1816-1884) menggunakan nama alias Parallax dan mendirikan sekolah baru astronomi Zetetic, dia berkeliling Inggris untuk menyebarkan teori bahwa Bumi adalah piringan yang statis dan Matahari hanya 400 mil jauhnya.
Di tahun 1870 an, penulis Kristen John Hampden menerbitkan sejumlah karya mengenai Bumi yang rata dan menggambarkan Isaac Newon sebagai pemabuk atau gila. Dan semangat serangan ini pun terus hidup hingga sekarang.


Bukti bahwa bumi ini rata adalah ketika melihat perahu berlayar semakin jauh semakin tidak terlihat dan akan jatuh.



Padahal, sejak abad ke 4 sebelum Masehi orang sudah tahu bahwa bumi itu bundar, dan keyakinan ilmiah bahwa kita sebenarnya hidup di atas pringan tidak muncul hingga jaman ratu Victoria.
Dan bagi pengamat paruh waktu, sulit menerima bahwa semua ini bukan keanehan di abad ke 21. Bukankah semua anak sekolah tahu bahwa kapal bisa menghilang di horison dan bahwa satelit mengorbit bumi.
Mitos bumi rata masih menjadi puncak dalam kehidupan penganut teori konspirasi. Dan menurut Garwood disaat kita memiliki rasa antipati terhadap otoritas kelompok flat-earthers memperlihatkan situasi bisa menjadi lebih buruk.
Untuk mempertanyakan bagaimana kita tahu yang kita ketahui adalah bagus, tetapi bagus juga jika kita memiliki kemampuan menerima bukti kuat - seperti foto bumi dari ruang angkasa.
Pada abad ke 21, istilam flat-earther digunakan untuk menggambarkan seseorang yang secara spektakuler - dan nekad - acuh tak acuh. Namun ada sekelompok orang yang menyatakan yakin planet ini rata. Apakah kelompok ini benar ada atau hanya lelucon belaka? Nasa merayakan hari jadinya yang ke lima puluh dengan keramaian dan gambar-gambar mengenai kejayaannya di masa lalu.
Namun, diantara gambar selama setengah abad itu, hanya satu yang mencolok. Tanggal 24 Desember 1968, awak misi Apollo 8 mengambil foto yang sekarang dikenal dengan nama Earthrise, bumi muncul.
Bagi banyak orang, gambar bumi bulat berwarna biru yang indah yang diambil dari sisi orbit bulan merupakan gambaran sempurna pentingnya misi ke ruang angkasa. Namun, itu tidak dipercaya oleh semua orang.
Ada sekelompok orang yang mengatakan gambar itu palsu - bagian dari konspirasi dunia oleh badan ruang angkasa, pemerintah dan ilmuwan. Selamat datang ke dunia flat-earther, mereka yang percaya bumi rata.
Tetapi apakah memang masih ada orang yang percaya dunia ini rata sekarang? Tentunya di era eksplorasi ruang angkasa - saat satelit mengambil foto planet kita yang biru dan bulat dari ruang angkasa, dan robot mengirim info soal tanah dan air di Mars - tidak mungkin masih ada orang yang secara serius percaya bumi ini rata.
Salah. Teori bumi rata masih beredar dan dipercaya. Di internet dan tempat pertemuan kecil di Inggris dan Amerika, kelompok peyakin bumi rata bertemu untuk menantang konspirasi bahwa bumi bulat.
Orang sudah jelas berprasangka buruk terhadap kaum flat-earther, ujar John Davis, yang percaya pada teori bumi rata yang berbasis di Tennessee, merujuk pada iklan Microsoft yang baru itu.
Banyak orang mempergunakan istilah 'flat-earther' untuk melecehkan, dan dihubungkan dengan kepercayaan membabi buta, sikap tak acuh dan bahkan anti intelektualisme.
John Davis adalah seorang pakar komputer yang berasal dari Kanada, dia pertama tertarik dengan teori bumi rata setelah membaca sejumlah buku dari Masyarakat Bumi Rata beberapa tahun lalu. Saya kemudian sadar betapa kita gampang menerima, ujarnya. Kita manusia tampaknya cukup puas dengan menerima apa yang diberitahu, tidak perduli informasi itu bertentangan dengan perasaan kita.
Davis sekarang yakin bumi rata dan horisontal - bumi akan terus horisontal selamanya. Dan dengan kedalaman setidaknya 9.000 kilometer, tambahnya.
James McIntyre, moderator situs diskusi Mayarakat Bumi Rata di Inggris, memiliki pandangan sedikit berbeda. Bumi sedikit banyak seperti piring, ujarnya. Bumi tidak benar-benar rata karena fenomena geologi seperti bukit dan lembah. diameternya sekitar 24.900 mil. McIntyre, yang mengaku dibuat menjadi penganut bumi bulat dalam sistem pendidikan sekolah negeri Inggris mengatakan reaksi teman dan keluarga terahadap kepercayaan barunya itu bervariasi, mulai dari rasa tidak percaya sampai yakin ini hanya lelucon.
Jadi berapa banyak flat-earthers saat ini? Baik Davis maupuan McIntyre tidak yakin benar. Davis mengatakan sedang membuat gudang informasi online untuk membantu komunitas Flat Earth setempat menjadi komunitas global. Maafkan penggunaan istilah 'global' ini, ujarnya.
Bagaimana dengan foto-foto dari ruang angkasa yang memperlihatkan, tanpa diragukan lagi, bahwa Bumi itu bulat? Badan ruang angkasa berkonspirasi secara internasional untuk menipu publik guna mendapat keuntungan besar,ujar McIntyre. John Davis juga mengatakan foto-foto itu palsu.
Dan bagaimana dengan fakta bahwa tidak ada orang yang pernah jatuh di dunia yang dinyatakan berbentuk piringan ini?
McIntyre tertawa. Ini mungkin pertanyaan yang paling sering ditanyakan, ujarnya. Dengan melihat peta bumi yang rata pertanyaan itu bisa dijelaskan dengan mudah - Kutub utara di tengah dan antartika terdiri dari seluruh keliling Bumi. Navigasi keliling dunia adalah perjalanan panjang memutar di atas permukaan bumi.
Davis mengatakan menjadi flat-earther tidak berdampak pada kehidupannya. Kami tidak takut sama sekali dengan pesawat atau model transportasi lain, ujarnya. Christine Garwood, pengarang buku Flat Earth: The History of an Infamous Idea, tidak terkejut dengan fakta bahwa kelompok flat-earthers menolak bukti-bukti bahwa planet kita ini bulat.
Inti teori bumi rata sebenarnya adalah teori konspirasi, ujarnya. Wajarlah, kelompok yang percaya bumi rata memandang pendaratan di bulan palsu, demikian juga foto-foto dari ruang angkasa.
Mungkin salah satu yang paling mengejutkan dalam buku Garwood adalah dia mengungkapkan bahwa teori bumi rata secara relatif merupakan fenomena modern.
Garwoon mengatakan semua orang hingga jaman kegelapan percaya bumi rata merupakan kesalahan bersejarah, dan kemudian ide gila ini pupus setelah Christopher Columbus berhasil berlayar ke Amerika tanpa jatuh di ujung dunia.
Teori bumi rata menjadi primadona di abad ke 19 di Inggris, dengan kebangkitan rasionalisme ilmiah yang tampaknya mengancam otoritas Injil, sejumlah pemikir Kristen melancarkan serangan terhadap dunia ilmiah.

“Penjelajahan Samudera” adalah abad dimana banyak ditemukan daerah-daerah baru juga jalur-jalur pelayaran baru menuju dunia timur untuk mencari rempah-rempah. penjelajahan ini dilakukan oleh dua negara Eropa yaitu Portugal dan Spanyol. Motif penjelajahan ini yaitu:
Gold/Emas, ini disebabkan karena berkurangnya persediaan emas di Iberia, selain itu juga karena saat itu Eropa menganut sistem ekonomi Merkantilisme yang menentukan kaya tidaknya suatu negara lewat persediaan emasnya.
Glory/Kejayaan, pada saat itu kejayaan sebuah negeri bergantung dari besarnya imperium
Gospel/Adanya misi suci penyebaran Agama Kristen.
Selain 3 penyebab tersebut, jatuhnya Konstantinopel makin mendorong mereka untuk mencari rempah-rempah sendiri. Mereka yang asalnya berdangang di sana pada saat itu hanya mau berdagang paling jauh di Italia (Genoa, Venesia, dll).
Saat itu Paus membagi dunia yang saat itu dianggap datar menjadi 2 bagian dengan “Perjanjian Tordesillas”. Bagian Timur untuk Portugal dan Barat untuk Spanyol.
Ternyata Portugal yang berlayar ke arah Timur sampai ke Indonesia melalui Selat Malaka, masuk ke Aceh dan selanjutnya ke Timur (Demak) dan sampailah di Maluku tahun 1521. Dan disanalah bertemu dengan kapal Magelhan (Spanyol) yang berlayar ke arah Barat, melalui Selat Magelhaen di Malvinas/Falkland terus ke Samudera Pasifik sampai di Phlipina. Dan di Ternatelah Spanyol dan Portugis bertemu pada tahun 1521. Maka berdasarkan kejadian tersebut, menyadarkan bahwa bumi ini bundar dan anggapan bahwa bumi rata menjadi gugur.


B. DITINJAUAN DARI THOMAS KHUN

PARADIGMA I PARADIGMA II

Normal Anomalies Crisis Revolution New Normal
Science Science


Perubahan paradigma tentang bumi ini rata menjadi bumi ini bundar menurut tinjauan Thomas Khun adalah :

Paradigma I : Bumi ini rata, bulat, datar.
Normal Science : Teori ini didasarkan pada alasan sejauh pandangan mata manusia pada bentangan alam yang hanya tampak garis yang sangat jauh. Serta perahu yang berlayar menghilang dari pandangan manusia dan di percaya bahwa perahu itu terjun jatuh dari permukaan bumi.
Anomalies : Ketika manusia melihat perahu yang berlayar semakin lama semakin turun, dan saat itu berpandangan apakah perahu tersebut benar-benar jatuh? Karena pada batas pandang manusia perahu tersebut tidak terlihat lagi.
Krisis : Pada masa manusia melakukan penjelajahan, diantara mereka banyak yang tidak kembali tanpa kabar, hal ini menjadi anggapan bahwa mereka jatuh sehingga mengendurkan hasrat manusia untuk berjelajah. Namun ketika melihat matahari yang beredar, terbit pada pagi hari dan kemudian tenggelam, lalu keesokan harinya terbit lagi serta melihat bintang-bintang serta bulan yang muncul hanya pada malam hari saja, hal in menimbulkan pertanyaan besar. Apakah bumi ini benar-benar datar?
Revolusi : Ketika saat itu ilmu pengetahuan dijadikan keabsolutan gereja, terdapat beberapa pemikir yang berpangangan bahwa bumi ini bundar. Pencetusnya saat itu adalah Nicolas Copernicus, namun pandangan tersebut dianggap sebagai penentang absolut gereja. Pada penjelajahan dengan tujuan pencarian kekayaan berupa emas, masa imperium serta misi penyebaran kristen, Paus membuat perjanjian Tordesillas membagi dunia yang saat itu dianggap datar menjadi 2 bagian, yaitu; bagian Timur untuk Portugal dan Barat untuk Spanyol. Namun ternyata Spanyol dan Portugis bertemu di Indonesia, tepatnya Maluku di Kerajaan Ternate. Maka teori dari Copernicus tentang bumi ini bundar, menjadi terbukti dan anggapan bahwa bumi ini datar menjadi gugur.
New Science Normal : Banyak para ilmuwan, terutama ilmuwan astronomi membuktikan bahwa bumi ini bundar. Antara lain Nicolas Copernicus, Keppler, Titius Bode, Immanuel Kant dan sebagainya.
Paradigma II : Sampai saat ini, dinyatakan bahwa bumi ini bundar seperti bola.



C. TINJAUAN KARL POPPER

Masalah

Teori

Ramalan

Tes / Eksperimen

Teori (tidak difalsifikasikan) Teori (Berhasil difalsifikasikan)

Teori sementara waktu Teori dibuang;
diterima Masalah baru


Perancangan pengujian Diciptakan Teori
yang lebih kuat Baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar